Beranda | Artikel
Buah Iman Kepada Takdir
Rabu, 30 November 2016

Diantara faidah yang bisa dipetik dari beriman kepada takdir adalah ketenangan hati serta tidak mudah goncang dalam menghadapi pahit getirnya perjalanan hidup. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah menimpa suatu musibah di muka bumi atau pada diri kalian sendiri melainkan telah tercatat dalam kitab sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya hal itu bagi Allah sangatlah mudah. Supaya kalian tidak berputus asa atas apa yang telah luput dari kalian dan supaya kalian tidak terlalu bergembira atas apa yang Allah berikan kepada kalian.” (al-Hadid: 22-23) (lihat al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad, hal. 343-344) 

Selain itu, orang yang beriman terhadap takdir akan memiliki keteguhan sikap dalam menghadapi berbagai cobaan, krisis, dan tekanan. Karena mereka meyakini bahwa hidup ini memang sebuah ujian. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan dalam rangka menguji kalian; siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya.” (al-Mulk: 2). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang memang Allah tetapkan atas kami. Dia lah penolong kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.” (at-Taubah: 51) (lihat al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad, hal. 345)

Bahkan, dengan keimanan kepada takdir, seorang hamba bisa merubah bencana yang menimpanya menjadi pahala. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah menimpa suatu musibah melainkan dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya. Dan Allah terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui.” (at-Taghabun: 11). ‘Alqomah berkata tentang maksud ayat ini, “Dia adalah seorang yang tertimpa musibah, maka dia menyadari bahwa hal itu datang dari Allah, oleh sebab itu dia pun merasa ridha dan pasrah.” Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang tertimpa musibah kemudian bersabar maka Allah akan anugerahkan petunjuk ke dalam hatinya (lihat al-Irsyad, hal. 345-346)


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/buah-iman-kepada-takdir/